LEMBAR KERJA BEDAH LMS
PLATFORM BELAJAR
Nama : AGUS RIYANTO, S.Kom
Sekolah : MTs SA AL BASYARI
Bahan
1.
LMS PPB H-1
Langkah-langkah Kegiatan
1.
Tuliskan inti pembahasan berdasarkan alur MERRDEKA!
2.
Tuliskan
aktivitas peserta pada setiap alur MERRDEKA!
3.
Tuliskan tugas/produk peserta pada setiap alur MERRDEKA!
ALUR |
INTI PEMBAHASAN |
AKTIVITAS PESERTA |
TUGAS/PRODUK PESERTA |
M Mulai
Dari Diri |
Menjadi
agen perubahan dalam transformasi Pendidikan di sekolah |
Mendemonstrasikan
konsep pemikiran-pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara dengan penerapan
pendidikan abad ke-21 pada konteks lokal (budaya) |
Kritis
terhadap pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara. Dengan mecari sumber-sumber
pendidikan lainnya yang mengacu pada nilai budaya local. |
E Eksplorasi
Konsep |
Mengeksplorasi
mengapa dan bagaimana nilai-nilai diri dari seorang guru. |
Memberikan
Motivasi sejak dini dalam setiap diri manusia Indonesia agar budayanya tidak
tergerus oleh budaya lain. |
Sebagai
pendidik, kita dipaksa untuk berpikir kembali mengenai makna dan tujuan
pendidikan yang akan dicapai dalam satuan pendidikan |
R Ruang
Kolaborasi |
Perangkat
Ajar yang meliputi Modul Ajar, Bahan Ajar, dan Modul Projek |
Ruang
Kolaborasi hadir sebagai wadah untuk memudahkan kontributor dalam
berkontribusi dan membuat perangkat ajar seperti Modul Ajar, Bahan Ajar, dan
Modul Projek. |
Setelah
mendapatkan akses ke Ruang Kolaborasi, kontributor dapat menggunakan akses
tersebut untuk masuk ke platform Merdeka Mengajar dan melihat perangkat ajar
yang telah dikontribusikan. |
R Refleksi
Terbimbing |
“Ing
Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, dan Tut wuri handayani,” |
Semboyan
"Tut Wuri Handayani" mengandung pesan agar setiap pendidik tidak
memaksakan kehendak kepada anak didiknya. Tut Wuri Handayani berarti mengikuti
dari belakang dengan mempengaruhi. Maksudnya yaitu, jangan berusaha menarik
anak didik dari depan. Anak-anak yang masih belajar sebaiknya dibiarkan
mencari jalannya sendiri. Jika anak didik salah jalan, barulah pendidiknya
boleh mengarahkan |
Saya
harus merubah pola dan kebiasaan yang klasikal, dan saya harus menanamkan
dalam diri saya bahwa PENDIDIKAN BERPIHAK PADA SISWA. |
D Demonstrasi
Kontekstual |
Pendidikan
adalah Tempat persemaian kebudayaan dalam kehidupan bermasyarakat |
Yang
dilakukan adalah berdiskusi dengan murid, menyampaikan Alasan kenapa
kesepakatan kelas perlu dibuat. Kemudian menyampaikan tujuan belajar secara umum yang akan
dicapai. |
Memmberi
kesempatan kepada setiap murid untuk mengusulkan kesepakatan kelas.
Mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin diskusi. Usulan dari setiap murid
diinventarisir untuk dibahas dan diambil sebagai kesepakatan kelas. Guru
mendengarkan apa yang disampaikan murid. Guru bertindak sebagai fasilitator
yang mengarahkan jalannya kegiatan diskusi kesepakatan kelas. Semua usulan
kesepakatan kelas sebagai budaya positif di sekolah, diambil secara
bersama-sama oleh murid dan guru |
E Elaborasi
Pemahaman |
Mengembangkan
skill, menyusun program yang berdampak positif pada siswa. |
Watak
dan karakter serta cara pandang berbeda terhadap suatu hal. Dan untuk
menyamakan cara pandang kita terhadap satu hal tidak bisa dilakukan dalam
kurun waktu singkat tapi membutuhkan waktu yang panjang. |
Strategi
yang bisa kita gunakan adalah strategi yang saya sebut "BELAJAR GEMBIRA."
Dimana kita harus membuat pembelajaran menyenangkan dalam setiap ruangan |
K Koneksi
Antar Materi |
Kepemimpinan
murid dan materi pembelajaran. |
Kita
sebagai pemimpin pembelajaran untuk meningkatkan hubungan belajar dengan potensi
siswa |
Dengan
keterampilan Kepemimpinan, harapannya anak didik kita menjadi lebih terarah
dan dapat menyelesaikan
masalahnya sendiri yang pada akhirnya dapat meningkatkan
potensi mereka |
A Aksi
Nyata |
Pembelajaran
Sosial dan Emosional |
Pembelajaran
sosial dan emosional ini diawali dengan kesadaran penuh bahwa tidaklah cukup
apabila murid hanya mengembangkan kemampuan akademiknya. |
Sebagai
pendidik yang berinteraksi dengan murid dan orang dewasa di lingkungan
sekolah, kita harus bias menguasai setiap materi yang disampaikan serta kita
harus mampu mengidentifikasi masing-masing karakter siswa. |